Tubuh lelaki itu mendadak kaku setelah membaca isi amplop yang diberikan mantan istrinya. Ironis sekali. Selama ini dia dan orang-orang di sekitarnya menuduh mantan istrinya nggak bisa memberi keturunan. Kenyataannya? Mario mendengkus, ingin rasanya dia tertawa sampai perutnya sakit dan rahangnya kaku. Atau dia ingin memukuli tembok hingga buku-buku jarinya berdarah. Apa saja. Mario ingin melakukan apa saja untuk meluapkan kegelisahan dalam hatinya setelah membaca isi surat dari rumah sakit tempat dia dan Marisa sempat check up untuk program bayi tabung. Tapi situasinya saat ini nggak memungkinkan untuk itu. Dia sedang berada di kantor, di meja kerjanya, dan beberapa orang yang satu ruangan dengannya sibuk beraktivitas di depan laptop mereka. Rahang Mario mengeras. Potongan-potongan in