“Yo? Tumben pagi begini ke sini? Ada yang bisa aku bantu?” tanya Marisa gugup. Takut kalau Mario berpikiran macam-macam soal Ardian. “Aku nggak nyimpan nomormu jadi nggak bisa menghubungi kamu. Cuma mau kasih tahu kalau nanti sore akan ada orang yang mau lihat rumah kita. Dan … “ Mario melirik Ardian dengan perasaan kesal. Lelaki ini pandai sekali memanfaatkan situasi. Dari seorang pengontrak sekarang ambil kesempatan sama mantan istrinya. “Sekalian mau mastiin apa kamu serius soal menjual rumah itu? Dokter ini yang bilang.” Mario menunjuk pada Dokter Ardian dengan dagunya. Marisa mengangguk. “Sebaiknya memang dijual saja. Uangnya kita bagi rata. Biar nggak menimbulkan perselisihan nggak enak.” Mendengar kata-kata Marisa, Mario merasa nggak enak. Dia merasa mantan istrinya itu mengangga