Pintu ruangan terbuka lebar. Ketiga lelaki itu melangkah masuk kedalam. Kyai Fata, Radja dan Alan, mereka berdiri mengelilingi ranjang pesakitan. Di mana Riko berbaring dengan tak berdaya. Tubuh yang kulitnya mengeriput, seakan menempel pada tulang-tulangnya. Lalu hidungnya terdapat selang oksigen, lengkap dengan infus yang masih menancap di lengan kiri. Mereka tetap diam tak bergeming dalam hitungan menit. Sama sekali tak ada yang mengeluarkan sepatah kata, pun hembusan nafas tak terdengar, bernafas dengan sangat hati-hati. Seakan takut jika nanti akan mengganggu tidur lelap Riko. Aslinya, mereka memiliki banyak pemikiran dalam benak masing-masing. Ceklek! Suara pintu yang terbuka, membuat mereka bertiga sama-sama menoleh kearah pintu. Terlihat Fiona yang melangkah masuk dengan setelan