“Buat Arabella semenderita mungkin.” Kata-kata permintaan Tiara masih menggema di telinga. Berkali Fiona terdiam dalam kesendirian memikirkan permintaan yang tentu nggak bisa di bilang enteng. Ia membuang nafas panjang melalui mulut, tangan sibuk mengeringkan rambut dengan hairdrayer. Tatapannya tertuju kearah pintu kamar yang kini terbuka. Sedikit mengulas senyum saat tatapannya dengan suami beradu. “Ada masalah apa?” tanya Thai, mengecup kepala istrinya dari samping, lalu menatap wajah Fiona dari cermin besar didepannya. Fiona mengusap tangan Thai yang ada di bahu, bibirnya cemberut memperlihatkan kegalauannya. “Uumm, kamu bisa bantu aku cari tau tentang seseorang?” Satu alis Thai terangkat keatas. “Data siapa?” Fiona mulai menceritakan apa yang tadi diceritakan oleh Tiara, lalu men