Swan akhirnya telah menyelesaikan larinya, dan hari semakin gelap. Dia tidak menyangka, melakukan hal yang sederhana seperti ini bersama sang istri membuatnya cukup bahagia. Terlebih melihat ekspresi sang istri yang tampak lesu dengan memainkan kakinya di ayunan membuatnya semakin gemas. Akhirnya dia mendekat kearah sang istri setelah dia berlari beberapa putaran untuk melihat siapa sebenarnya yang meminta sang istri untuk janjian bertemu di taman. Karena sampai sejauh ini tidak ada yang menyapa sang istri meski telah di tinggal sendirian akhirnya Swan juga mengalah. “Ahh…mungkin itu salah kirim ke dia. Makanya dia juga gak mengabaikan dan membahas tentang bertemu orang sama sekali. Aku yang terlalu paranoid terhadapnya. Ahhh…dia adalah wanita yang sangat berbeda…” “Haii…Sayaang…kenapa le

