Ana baru saja selesai mandi. Sedang bersiap-siap untuk pergi ke rumah mama Kartika sebelum dia dan Kenandra balik ke kota. Ponsel yang ada di atas ranjang berdering. Sudut bibir Ana menyunggingkan senyum melihat siapa gerangan yang sedang menghubungi. "Selamat pagi, Mister Ed!" sapa Ana dengan ramah. Entah kenapa jika berhubungan dengan Edward, ada rasa bahagia yang membuncah Ana rasakan. Dan seharusnya dia tidak boleh bersikap seperti itu. Ana paham dan sadar diri jika dia masih bersuami. Tidak baik berhubungan dengan pria lain. Hanya saja, dia seolah tidak bisa mengendalikan dirinya untuk tidak bersikap ramah pada pria blasteran itu. "Hai, Ana. Duh, cantiknya." Blush, pipi Ana seketika merona mendengar pujian dari Edward. Pria itu tidak berbohong berkata demikian. Melihat Ana dengan