Ken mendekati istrinya, meraih ponsel yang ada dalam genggaman Ana lalu benar-benar menonaktifkan hingga layarnya mati total. Lalu ia letakkan di atas nakas.
Pria itu meraih tangan Ana untuk dapat ia genggam. “Ana, maaf untuk beberapa waktu belakangan karena aku telah mengabaikanmu dan lebih memperdulikan Tisa. Aku sadar aku salah. Tapi semua itu kulakukan karena aku merasa bertanggung jawab telah membuat Tisa patah hati sedemikian rupa. Pernikahan kita memang diawali dengan perjodohan. Tidak saling mengenal, apalagi saling mencintai. Tapi ketika aku memutuskan untuk serius menjalani hubungan pernikahan kita, saat itu pula aku telah bertekad untuk menyudahi hubungan terlarangku dengan Tisa. Tapi semua tidak semudah itu. Ada banyak hal yang harus aku selesaikan, termasuk di dalamnya adalah
