Melihat menu sarapan berikut kotak bekal yang sudah Mina siapkan di meja dapur, Phetok menjadi tak berkutik. Pria itu menatap tak percaya kedua kenyataan tersebut, sebelum akhirnya bergegas menuju kamar Mina. Phetok berniat menemui Mina dan mengucapkan terima kasih, selain Phetok yang berniat meminta Mina untuk tidak repot-repot menyiapkan sarapan dan segala makanan untuknya. “Namun, apakah itu tidak terdengar kejam?” pikir Phetok yang menjadi ragu. Padahal, kini ia telah ada di depan pintu kamar Mina yang kebetulan ada di sebelah pintu kamarnya. Tepat ketika Phetok nyaris akan mengetuk pintunya, di waktu yang sama, pintu justru ditarik dari belakang disusul keluarnya Mina yang sepertinya siap bekerja. “Hai?” sapa Phetok yang bagi Phetok sangat kaku bahkan aneh. Mina mengulas senyum.