Anya keluar dari kamar, disusul oleh Bara. Yeni dan Ardi bingung melihat keberadaan putranya. "Lho, Bara? Kapan datang?" tanya Bude Retno. "Sampai tadi pagi, Bude. Ibra yang bukain pintu." "Oh, kalau gitu, ayo kita sarapan dulu." "Iya, Bude." Melihat wajah kebingungan sang papa, membuat Bara tidak tahan untuk meledeknya. "Udah, Pa, nggak usah melongo gitu." "Kok kamu tahu kami ada di sini?" "Tahu, dong, Bara, gitu.” "Awas, ya, Papa mau luapin kemarahan Papa sama kamu." “Woles aja, Pa ... woles. Kita sarapan dulu, biar punya tenaga." Semua sarapan. Mereka kompak mendiamkan Bara, kecuali Bude Retno. Ibra sengaja memanasi sepupunya dengan sibuk mengobrol dengan Anya. Papa Bara dan bunda Anya juga kompak seolah ingin memberi Bara pelajaran. "b*a, di mana ada wisata alam yang enak, n