Usai menghabiskan bubur ayam di tempat penjualnya, mereka kembali ke apartemen. Anya masih saja memeluk tubuh suaminya. "Mi, kapan kita kasih tahu kehamilanku ke Bunda sama Papa?" tanya Anya. "Bagaimana kalau nanti malam? Kita ajak Bunda dan Papa makan malam bersama?" saran Bara. "Ehm, boleh. Pasti mereka akan senang." "Apa kamu nggak apa-apa aku tinggal? Aku harus ke kantor hari ini?" Sebenarnya setelah mengetahui kehamilan sang istri, berat rasanya untuk meninggalkan, meskipun hanya untuk ke kantor. Namun, bagaimana lagi. Justru sekarang Bara harus rajin bekerja, mengumpulkan uang untuk calon anaknya. "Nggak apa-apa. Yang penting, jangan pulang terlambat lagi," ucap Anya dengan manja, hidungnya tengah menghirup bau ketiak suaminya yang mampu menjadi moodbooster untuknya. Apa yang d