Devil man 3

1154 Kata
Setelah makan siang dengan Tari, Anna pun kembali bekerja sampai jam menunjukkan pukul 4 sore dan saatnya Anna selesai bekerja. Setelah bekerja sebagai office girl ia akan bekerja di sebagai pelayan di sebuah restoran yang tidak jauh dari rumah sakit tempat ibunya di rawat. Sebenarnya Anna memiliki banyak sekali pekerjaan. Setiap hari Senin sampai Sabtu ia akan bekerja sebagai office girl dari pukul 7 pagi hingga 4 sore. Setelah itu terkadang ia memberi les private kepada beberapa anak setelah ia selesai jadi office girl. Dan dari Jumat sampai Minggu terkadang ia bekerja sebagai pelayan di restoran. Melelahkan pastinya tapi Anna berusaha untuk tak menggubrisnya dan memilih untuk menjalani semua pekerjaannya dengan senang hati. Anna baru saja sampai di restoran dan langsung mengganti bajunya dengan seragam restoran ini. "Loh Ann bukannya hari ini bukan jadwal kamu kerja?" tanya Fajar teman kerjanya di restoran. "Iya Jar hari ini memang bukan jadwal aku buat kerja tapi kemarin Winda nelpon aku buat gantiin dia hari ini soalnya ada saudaranya yang meninggal di luar kota jadi Winda harus datang kesana," kata Anna menjelaskan. "Oooo gitu. Ya udah kalau gitu." Fajar mengangguk tanda mengerti. Fajar adalah salah satu juru masak di restoran ini. Masakan fajar memang benar-benar enak jadi tak bisa dipungkiri jika banyak pelanggan yang datang kembali ke restoran ini. Restoran tempat Anna bekerja adalah restoran Indonesia. Dan bisa dibilang restoran ini selalu saja ramai di datangi oleh para pengunjung. Dan akan ramai ketika akhir pekan dan restoran pun sering menambah beberapa pegawai pada akhir pekan karena memang ramainya restoran. Jam sudah menunjukan pukul 7 malam dan keadaan restoran sangat ramai. Dan dari tadi Anna belum juga beristirahat gara-gara banyak pesanan yang harus di antarkan. Sementara itu di sebuah meja tampak seorang laki-laki tampan dengan ekspresi datarnya sedang duduk bersama sang mommy dan juga anak teman sang mommy yang akan di jodohkan kepadanya. Ia memang sedikit terlambat datang ke acara pertemuan ini karena harus menyediakan operasinya. Maklum saja sebagai salah satu dokter jantung terbaik di negeri ini tak khayal begitu banyak pasien yang harus ia operasi. Di usianya yang mau kepala 3 ia sudah bisa dibilang dokter yang sangat ahli. Tingkat keberhasilan dalam operasinya bisa dibilang hampir 100%. Jadi bisa dibayangkan bagaimana padatnya jadwal operasinya. Sampai-sampai ia lupa ada janji dengan sang mommy yang akan memperkenalkan dirinya pada anak tanya. "Wah nak Aldrich benar-benar dokter yang sukses ya. Tante banyak dengar dari teman-teman Tante jika nak Aldrich selalu saja berhasil melakukan operasi. Sosok nak Aldrich benar-benar paket lengkap. Memiliki wajah yang tampan, karier yang bagus, dan keluarga yang mapan harusnya nak Aldrich sudah punya pendamping hidup sekarang," kata Tante Vita berbicara pada Aldrich. "Mbak Vira bisa aja. Saya sih juga penginnya gitu mbak. Kembarannya aja sudah nikah bahkan sebentar lagi mau punya anak," kata Sarah sambil melirik sang putra. "Mungkin nak Aldrich lagi sibuk sama kerjaannya mungkin jadi belum kepikiran soal pendamping hidup. Gimana kalau Rissa aja yang jadi istri nak Aldrich. Tante yakin Rissa jadi istri yang baik buat nak Aldrich," kata Tante Vita yang mulai mempromosikan putrinya. Sementara itu Aldrich sedari tadi hanya diam saja. Ia terlalu malas untuk menanggapi pembicaraan antara sang mommy dan Tante Vita. Dari jauh ia bisa melihat Rissa suka padanya. Buktinya ia mulai mencuri pandang padanya dan mencoba menggodanya. Dan Aldrich benci tipe wanita seperti itu. Ia lebih suka tipe wanita seperti Anna. Tiba-tiba saja nama Anna terlintas di kepala Aldrich. Sudah 10 tahun lamanya Aldrich tak pernah mengetahui dimana Anna berada. Mungkin selama ini ia sering berganti kekasih ataupun hanya menganggap wanita sebagai teman tidur saja. Tapi sebenarnya hingga detik ini ia masih belum bisa melupakan Anna. Anna satu-satunya gadis yang bisa membuat Aldrich menjadi dirinya sendiri. Bukan menjadi Aldrich yang merupakan putra sulung dari Daniel dan Sarah Willson. Tapi kepergiannya yang tanpa kabar membuat Aldrich marah pada Anna. Hingga muncul rasa benci pada dirinya. Karena Anna lupa akan janjinya padanya. Dulu mereka pernah berjanji jika ada masalah apapun mereka akan saling bercerita satu sama lain dan tidak akan pernah meninggalkan satu sama lain jika memiliki masalah. Tapi Anna memilih kabur daripada berada di sampingnya. Sejak saat itu Aldrich tak pernah serius menjalin hubungan dengan wanita. Hingga 6 bulan terakhir sang mommy mulai menjodohkan dirinya dengan beberapa anak temannya. Beliau hanya berharap jika putra sulungnya bisa segera mendapatkan pendamping hidup. Apalagi usia Aldrich sebentar lagi kepala 3 dan sang mommy mulai bersemangat mencari calon istri untuk Aldrich. Mungkin juga karena kembaran Aldrich Lucas sudah berhasil menikah dengan Keyla Ritz dan bahkan sekarang mereka sudah menunggu kelahiran anak pertama mereka. "Anna tolong antarkan makanan ke meja no. 5," kata Fajar pada Anna. Anna yang baru saja mengantarkan makanan ke meja lain langsung berjalan ke makanan yang akan ia antar. "Siap chef Fajar," kata Anna dengan senyum jahilnya. Fajar yang melihat itu hanya bisa geleng-geleng kepala melihat tingkah teman kerjanya itu. Mungkin Anna baru saja bekerja di restoran ini tapi Fajar merasa Anna adalah pekerja yang sangat rajin. Ia tak pernah mengeluh sama sekali walaupun pekerjaannya sangat berat. Andai saja ia belum menikah mungkin ia bisa jatuh cinta pada Anna. Tapi Fajar sudah menganggap Anna seperti adiknya sendiri. Bahkan Sinta sang istri juga sudah menganggap Anna seperti adiknya sendiri. Memang fajar dan Sinta sudah tahu tentang latar belakang Anna selama ini. Dan ia sangat kagum dengan semua perjuangan yang Anna lakukan. Mereka juga tahu jika Anna memiliki banyak pekerjaan untuk biaya berobat sang ibu. Jadi terkadang jika ada makanan yang tidak habis, Fajar sering membungkusnya untuk Anna. Dan Anna bisa makan bersama ibunya di rumah sakit. Dengan sigap Anna pun segera membawa makanan yang akan dihidangkan ke meja no. 5. "Maaf menunggu ini pesannya," kata Anna yang sudah meletakkan makanan yang sudah di pesan. Ketika ia mengangkat kepalanya tanpa ia duga ia kembali melihat mata abu-abu terang milik seseorang yang pernah singgah di hatinya dari dulu hingga saat ini. Mata dari laki-laki bernama Aldrich Troy willoson. "Aldrich," panggil Anna tanpa sadar. Aldrich yang sudah tahu jika pelayan yang mengantarkan makanan pesanan mommynya adalah Anna langsung menatap Anna dengan tatapan tajamnya. Ia tak menyangka setelah sekian lama tak bertemu akhirnya ia bisa bertemu dengan Anna di restoran ini. Anna yang merasa di perhatikan oleh Aldrich bergegas pergi dari sini. Tidak seharusnya ia bertemu kembali dengan Aldrich. Tiba-tiba otaknya mulai beraksi dan mengatakan ia harus pergi dari sini. Dengan langkah yang pasti Anna pun segera pergi dari meja itu dan keluar dari restoran ini. Ia butuh waktu untuk mencerna ini semua. Aldrich yang melihat Anna kabur darinya setelah melihat dirinya disana langsung bergegas mengejar Anna tanpa memperdulikan sang mommy memanggilmya. Anna pun demikian ia memilih kabur daripada berurusan dengan Aldrich. Ia pun memilih keluar restoran Tanpa memperdulikan beberapa teman memanggil namanya. Ketika ia sedang berjalan dengan cepat keluar dari restoran tiba-tiba ada sebuah tangan yang menarik tangannya dan secara otomatis ia badannya berbalik ke arah orang yang menariknya. Dan ketika berbalik betapa kagetnya Anna ketika tahu siapa yang menarik tangannya. "Kenapa kamu kabur dariku Hanna Safitri," kata Aldrich dengan tatapan tajam khasnya. Wah mereka akhirnya ketemu lagi... Apa reaksi Anna ketika Aldrich berhasil menemukannya? See you next chapter Happy reading....
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN