“Kamu yakin kuat?” tanya Alvaro khawatir melihat keadaan Aretha yang memang sejak tadi malam kurang enak badan.
“Aku udah mendingan kok. Lagian nggak enak, kita udah diundang masa mendadak nggak bisa ikut.”
“Kalau kamunya sakit kan ada pengecualian. Masa mereka nggak maklumin orang sakit.”
Aretha menatap mata suaminya yang masih memancarkan kekhawatiran lalu menempelkan tangannya ke pipi Alvaro yang bersih dari rambut-rambut halus.
“Percaya sama aku, Al. Aku udah baik-baik saja. Makasih ya udah khawatirin aku.”
“Kalau bukan aku ya siapa lagi, Aretha. Kamu tuh.” Alvaro menggerutu pelan lalu membuka pintu mobil dan Aretha mengikutinya. Mereka mampir ke rumah orang tua Alvaro dulu untuk menjemput papa dan mamanya lalu bersama-sama ke rumah Winona yang sebenarnya jaraknya tidak begit
