"Lily! Kakak pulang!" Liam berteriak begitu membuka pintu depan dan berlari ke lantai dua setelah melempar tasnya di sofa ruang keluarga begitu saja, tak peduli setelah ini ayahnya bakal marah-marah karena dia menambah pekerjaan Susi. Sudah sejak pagi anak itu tidak sabar untuk segera pulang dan bertemu Liana, tetapi ketika ayahnya menjemput, mereka harus pergi ke suatu tempat lagi selama dua jam dan membeli banyak barang. Meski demikian, Liam juga banyak merampok uang Mahesa untuk membeli mainannya sendiri, juga boneka lucu untuk Liana yang bahkan belum mengerti. "Lily! Kakak beliin boneka buat kamu nih ...!" Liam mendorong pintu kamar Larasati dan tepat setelah itu dia melihat ibunya yang menempelkan jari telunjuk di bibir, memintanya untuk diam karena Liana baru saja tidur. Lantas