Larasati masih sering tergelak mengingat tingkah laku Liam tempo hari yang menggeser posisi Liana agar dirinya bisa tidur di sebelah sang ibu. Padahal bisa saja anak itu berbaring di sisi yang lain tanpa harus menyingkirkan adiknya yang masih bayi. Rasanya baru kemarin, tetapi berbulan-bulan sudah berlalu. Liam tak lagi merasa diabaikan, apalagi ketika Liana tidak selalu menangis jika sang kakak datang dan mengajaknya bermain meski hanya Liam yang mengoceh, sementara Liana hanya tertawa sambil menendangkan kaki atau berguling-guling karena anak itu sudah bisa tengkurap sekarang. Ketika Liam momong sang adik yang duduk pada kereta bayi, ibu dan ayahnya cukup melihat dan memperhatikan karena anak sekecil Liam belum bisa dipercaya untuk menjaga bayi kecil. Seperti yang Larasati kira, membe