Malam itu Larasati memasak bubur beserta makanan lain untuk suami dan anaknya, juga Risa yang pasti selama ini tidak menikmati makanan rumahan. Tidak ada banyak bahan di dalam kulkas hingga dia hanya memasak seadanya saja. Namun, aromanya cukup membuat adik iparnya yang baru saja turun dari lantai atas menarik napas dalam-dalam, menghirup kelezatan di rumah ibunya yang selama ini berhawa dingin. "Aku ngabisin duit lebih dari lima puluh ribu tiap kali makan, tapi Mas Mahesa sama Liam hidup enak karena ada yang masak begini," gumam gadis itu saat kedua tangannya memegang pinggiran meja, menatap beberapa menu yang ada. "Harusnya waktu itu aku minggat ke rumah Mas Mahesa biar bisa lebih hemat!" Larasati tiba-tiba mengetuk meja, meminta perhatian Risa dari makanan tersebut. "Ada apa?" tanya