BAB 18 - Larasati, Wanita Bisu Yang Diinginkan Anakku

1960 Kata

Wanita itu meringis, bibirnya bergetar saking kesalnya. Namun, bukannya pergi meninggalkan dua laki-laki tersebut, Larasati justru merebut cincin itu dari tangan Mahesa dan menarik tangan mereka berdua untuk segera pergi dari sana. Ini adalah hal paling memalukan dalam hidup Larasati. Dia diikuti pasangan anak dan ayah yang melamarnya di tempat umum dan yang lebih parah daripada itu adalah Mahesa tidak mencintainya, pula dirinya tidak mencintai pria itu. Sekarang, Larasati berada di dalam mobil, duduk di samping Mahesa yang mengemudi, sementara Liam akhirnya bisa tersenyum senang melihat Larasati duduk di depan bersama ayahnya. “Itu artinya aku bakal punya Mama?” “Jangan langsung menyimpulkan, Liam. Larasati masih belum mengatakan apa-apa.” Mahesa menimpali sambil menoleh ke arah kiri

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN