Setelah tadi malam bertunangan, kini aku sibuk mencoba berbagai perhiasan, dari emas putih, berlian, mutiara ... tapi tak satupun yang aku suka, karna sejatinya, aku tidak terlalu suka akan harta, diberi makan ikan asin sama sambal bawang saja sudah bahagia, tapi demi menyenangkan ibu mertua, aku pura-pura ceria dan suka. "Astaga! Ini bagus sekali, Ma! Dilla suka!" ucapku tersenyum ceria. "Oh, ya!" Mama hanya tertawa melihatku mengenakan kalung dengan berlian warna merah di tengahnya. "Kau bisa ambil, Nak." "Apa?! Tidak! Ini hanya pinjam untuk dipakai di pesta pernikahan saja kan, Ma?! Setelah itu Dilla kembalikan!" bantahku gementar. "Dasar bodoh! Kau bisa ambil semua, Sayang. Itu milikmu!" seru Uncle Dewo, mendekat ke arahku. "J-jangan bicara sembarangan, Om. Ini punya, Mama." "Ini