>BAB 22<

1501 Kata

==FLASHBACK ON PART 2== Seseorang tengah meminumkan cairan ke mulutku, karna tahu itu adalah Uncle Dewo, dengan sengaja kubuka mulut untuk menerima cairan pemberian darinya. Entah apa cairannya yang pasti adalah obat. Dia seorang Dokter, sebagai pasien, aku harus percaya, bukan? "Calon istriku memang pintar, kau sangat penurut, Anak manis," pujinya sayub-sayub terdengar oleh telingaku. "Sekarang menurutlah," pintanya mulai melepaskan bajuku dan mencabut duri-duri yang ada di tubuhku. Setelah selesai, Uncle memijatnya dengan sangat telaten, dengan cairan dingin yang setelah agak lama di-diamkan, berubah jadi hangat. "Ah--" desahku tatkala tangannya berlama-lama diantara kedua pahaku paling atas. "J-jangan disitu," larangku sembari memegangi tangannya meskipun susah payah. "Lepaskan, Ana

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN