24.

1947 Kata

Carina mendengus dengan cara yang tidak anggun, gadis itu bahkan menggelengkan kepalanya. “Kau gila.” Ucapnya dengan nada datar. Agam mengedikkan bahu dengan santainya. “Orang bilang, cinta itu buta. Bagiku, cinta itu gila.” Jawabnya dengan cengiran di wajahnya. Carina memutar bola matanya dan menghembuskan napas ke bagian atas wajahnya sendiri. “Aku lelah, lebih baik aku tidur dan terbangun dalam keadaan sadar bahwa semua ini hanyalah mimpi.” Ucap Carina dengan kesal. Ia berjalan keluar dari arah dapur, namun ketika hendak berjalan menuju kamarnya, Carina merasakan tangan Agam mencengkeram lengan kanannya. Pria itu menarik tubuhnya hingga Carina berdiri tepat di depannya dan berada begitu dekat dengan pria itu yang masih terduduk di atas kursi bar nya. Dan tanpa Carina duga, pria itu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN