43.

1693 Kata

Agam jatuh tersungkur di atas tubuh istrinya. Keduanya terengah lelah setelah kepuasan yang sama-sama mereka dapatkan. “Apa aku berat?” bisik Agam diantara deru nafas dan jantungnya yang memburu kencang. Carina yang masih melingkarkan lengannya di leher pria itu hanya bisa menggelengkan kepala lemah.   Agam kemudian terkekeh, mengangkat tubuhnya dengan bertopang pada siku kirinya dan memandang Carina yang masih memejamkan mata. Wajah istrinya itu masih bersemu merah dan peluh membasahi dahi dan seluruh tubuhnya. Ia kemudian mengangkat kepala dan mencium dahi istrinya dengan lembut. “Terima kasih.” Ucapnya tulus.   Carina pada akhirnya membuka mata dan memandang suaminya dengan bingung. “Untuk?”   Agam tersenyum. Mengangkat tangannya yang lain untuk mengusap keringat di dahi istrin

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN