Ayesha menarik selimut untuk menutupi tubuhnya. Membalikkan badan membelakangi Keenan. Keenan yang masih merasakan sisa-sisa pelepasan, menjatuhkan dirinya di samping Ayesha. "Mendekatlah, Ay. Karena tempatmu ada di aku!" ucap Keenan menarik Ayesha untuk mepet ke tubuhnya. Ayesha diam tak bersuara, meski dadanya bergemuruh hebat. Dalam percintaan panas yang baru mereka lakukan, Keenan tak berhenti mengatakan kata-kata cinta yang mengalun indah dari bibirnya. Luluh? Sama sekali tidak. Ayesha sudah menekankan pada hatinya untuk tidak melanjutkan pernikahan yang sudah tak semanis di awal. Rasa hambar pernikahan, membuat Ayesha tidak nyaman. Lebih-lebih ia tidak nyaman dengan keadaan hatinya. Suara dengkuran halus, membuat Ayesha menengok ke belakang. Cepat sekali suaminya itu tertidur. W

