Zitta dan Lena memperhatikan Briana yang duduk di pojok kafe dengan kepala tertunduk. Gelas kopi di depannya belum disentuh sama sekali, uap panasnya sudah hilang sejak beberapa menit lalu. Wajah Briana tampak lemas, dan matanya menunjukkan beban yang tidak bisa dia sembunyikan. “Bri, kamu kenapa sih? Kelihatan banget nggak ada semangat hidup,” kata Zitta, memiringkan kepalanya sambil melipat kedua tangan di atas meja. Lena ikut menimpali, "Iya, kamu kayak nggak tidur semalam. Ada apa? Cerita dong." Briana mengangkat kepalanya perlahan, menatap kedua sahabatnya dengan senyum tipis yang jelas dipaksakan. "Aku nggak apa-apa kok," jawabnya pelan. Namun, Zitta dan Lena sudah terlalu mengenal Briana. Jawaban singkat seperti itu justru membuat mereka semakin yakin bahwa ada sesuatu y