Arum melangkah keluar dari kamar tidur menuju ruang tengah rumahnya, membawa senyum kecil di wajahnya. Ia baru saja selesai berbicara dengan seorang teman lama melalui telepon, dan hatinya terasa ringan. Namun, langkahnya terhenti sejenak ketika pandangannya jatuh pada Jeremy, suaminya, yang sedang duduk di sofa bersama Briana, putri tunggalnya. Jeremy terlihat santai dengan posisi bersandar, sementara Briana duduk di sebelahnya, jaraknya cukup dekat. Tangan Jeremy memegang remote televisi, mengatur saluran, sementara Briana menunduk, memainkan rambutnya sambil sesekali tersenyum kecil pada Jeremy. Sebuah pemandangan yang bagi sebagian orang mungkin tampak biasa saja, tetapi bagi Arum, hal itu membuat hatinya hangat. Ia terkikik pelan, merasa lega melihat Briana yang tampaknya mulai mene