Briana masih menatap datar pada makanan yang tersaji di atas meja. Pikirannya penuh dengan berbagai emosi yang berkecamuk, tetapi ia tetap diam, tidak ingin menunjukkan kelemahannya. Sementara itu, Lolita telah membawa Jevian ke kamar, meninggalkan hanya dirinya dan Jeremy di halaman belakang yang diterangi lampu-lampu kecil nan romantis. Jeremy menatap Briana dengan penuh harap. Ia tahu wanita di depannya masih ragu, masih bimbang dengan segala yang terjadi. Tanpa ragu, Jeremy meraih tangan Briana dan menciumnya berulang kali, seakan ingin menyalurkan perasaan tulus yang ia rasakan. "Briana," ucapnya pelan, suaranya sarat dengan emosi. "Aku sungguh minta maaf. Aku tidak ingin ada kesalahpahaman di antara kita. Aku sungguh mencintaimu. Aku tidak berbohong dengan kata-kataku ini." Briana