Briana dan Jeremy tersenyum melihat Arum, yang akhirnya keluar dari rumah sakit jiwa setelah sekian lama. Briana memeluk ibunya erat, menyatakan betapa bahagianya ia melihat kondisi Arum yang jauh lebih baik. Arum membalas pelukan itu dengan hangat, meskipun di dalam hatinya masih tersimpan luka yang belum sepenuhnya sembuh. Saat mereka bertiga berjalan menuju mobil, Jeremy menggenggam tangan Arum dengan lembut. "Aku ingin kau hadir di pernikahan kami, Arum. Itu sangat berarti bagiku," katanya dengan suara yang tulus. Arum tersenyum kecil, meskipun hatinya terasa berat. "Tentu saja, aku akan datang. Aku ingin melihat Briana bahagia." Dalam perjalanan menuju rumah baru yang telah disiapkan Jeremy untuk Arum, suasana di dalam mobil terasa penuh kenangan. Arum menatap keluar jendela, meng