Briana berjalan dengan tergesa-gesa di lorong rumah sakit jiwa, hatinya dipenuhi kecemasan setelah menerima telepon dari dokter yang merawat ibunya. Arum, yang selama ini sudah menunjukkan tanda-tanda pemulihan, tiba-tiba mengamuk lagi semalam. Dokter mengatakan bahwa kondisi mentalnya kembali memburuk, dan itu membuat Briana merasa sangat khawatir. Apa yang sebenarnya terjadi? Apa yang membuat ibunya tiba-tiba kambuh lagi? Di belakangnya, Jeremy mengikuti dengan langkah tegap. Tangannya yang besar dan hangat bertengger di pundak Briana, memberikan kekuatan pada wanita yang dicintainya. Dia tahu bahwa ini adalah momen sulit bagi Briana, dan dia tidak akan membiarkan wanita itu menghadapinya sendirian. Sesampainya di depan kamar rawat inap Arum, seorang perawat membuka pintu dan memberi i