Briana mengikuti Jeremy, langkah demi langkah, menuju hotel mewah yang menjadi tujuan mereka. Tatapan sinisnya tak lepas dari wajah tampan sang sugar daddy, yang dengan penuh percaya diri memimpin jalan. Hotel ini, dengan lobi megahnya, seolah menjadi saksi bisu atas ketegangan yang menggelayuti Briana. Mereka masuk ke dalam lift, ruangan sempit yang membuat jarak antara mereka semakin dekat. Briana merasakan nafasnya memburu, campuran antara ketakutan dan keinginan. "Kamar kita di lantai atas," bisik Jeremy, suaranya rendah dan menggoda. Briana hanya mengangguk, tak mampu berkata-kata. Tubuhnya merinding saat Jeremy mendekatkan diri, aroma maskulinnya memenuhi indra penciumannya. Lift berhenti, pintu terbuka, dan Jeremy menariknya keluar, memasuki koridor yang tenang. Langkah mereka b