Bab 80

1112 Kata

Briana terbaring di ranjang rumah sakit dengan mata terpejam. Meski kondisinya telah membaik, tubuhnya masih terasa lemah, dan setiap gerakan kecil yang ia lakukan masih terasa menyakitkan. Malam-malamnya tidak pernah benar-benar tenang. Setiap kali ia menutup mata, mimpi buruk kembali menghantuinya—mimpi di mana ia kembali ke gudang tua itu, di mana Arum terus menyiksanya tanpa belas kasihan. Setiap malam, ia akan terbangun dengan tubuh berkeringat dan nafas tersenggal. Jantungnya berdegup kencang, dan matanya selalu dipenuhi ketakutan. Namun, setiap kali itu terjadi, Jeremy selalu ada di sana. Saat Briana terbangun dengan ketakutan, tubuhnya gemetar dan air mata mengalir di pipinya, Jeremy akan segera merangkulnya. "Aku di sini, Briana... Aku di sini," bisiknya dengan suara menenan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN