Bab 56

1450 Kata

Arum masuk ke kamar Briana dengan hati yang berat. Sudah setahun lebih putrinya pergi tanpa kabar, dan rasa rindunya semakin menyiksa. Ia berharap menemukan sesuatu—apa saja—yang bisa menjelaskan alasan Briana pergi. Namun, setelah memeriksa laci-laci, lemari, dan bahkan buku-buku harian yang mungkin disembunyikan, ia tidak menemukan apa pun. Hanya aroma samar-samar dari parfum Briana yang masih tertinggal di kamar itu, seolah menjadi pengingat betapa kosongnya ruangan ini tanpa kehadirannya. Arum terduduk lemas di tepi ranjang, tangannya memegang sebuah bantal yang dulunya sering dipeluk Briana. Tiba-tiba, suara langkah kaki terdengar di luar kamar. Arum mendongak, dan betapa terkejutnya ia saat melihat Jeremy berdiri di depan pintu kamar Briana. Wajahnya datar, tidak menunjukkan em

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN