“Ya, sekarang lepasin kesulitan Nabila. Dia yang udah nyelametin suamiku dari tahanan polisi. Dia yang udah berjuang demi kehidupanmu ditengah penyakitnya itu. Dia nggak perduli dengan kondisi fisiknya sendiri demi keselamatanmu. Tanpa pertolongannya, aku nggak akan ngedapetin suamiku kembali. Tanpa dia, kamu pasti masih berada di tahanan, nggak tahu apa setahun, dua tahun, seumur hidup, atau bahkan membusuk di tahanan. Aku yakin, setelah Nabila nikah sama kamu, dia akan punya semangat untuk ngelawan penyakitnya. Seenggaknya dia akan bertahan lebih lama untuk menghirup nafas. Sebulan, dua bulan, atau lebih lama. Niat poligamimu bukanlah untuk hal-hal yang menyimpang, tapi untuk kebaikan.” Bola mata hitam Salwa benar-benar nanar menatap mata Ayub. Tatapan itu membuat Ayub menaikk