Pintu lift terbuka. Ayub berjalan menggandeng tangan Salwa keluar dari lift. Sementara Harun berjalan di sisi Ayub. “Ayub, kayaknya kamu mesti naik taksi online deh. Kamu kan bawa Salwa,” ucap Harun. “Oke. Aku udah pesen, kok.” “Ya udah, aku pulang duluan.” Ayub mengangguk dan membiarkan Harun pergi. “Ayub!” Salwa menahan tangan Ayub ketika Ayub akan melangkahkan kaki. “Kenapa?” “Kita mau kemana?” “Pulang.” “Kamu nggak mau ngelakuin sesuatu dulu sebelum pulang?” “Apa?” “Cium aku!” Salwa tersenyum lebar. “Kan udah nggak ada Harun.” Ayub menoleh ke kiri kanan. Banyak orang yang lalu-lalang. “Salwa, ini kan di tempat umum.” Ayub melirik seorang suster yang melintas. “Hihiii… Ya udah deh. Yuk, cepetan pulang biar kamu bisa langsung cium aku.” Salwa menarik tangan