49. Patah Hati

1220 Kata

“Kamu sedang bicara tentang istriku. Itu lebih utama dari segalanya. Istriku adalah hidupku. Bagaimana aku bisa tenang sementara aku denger dia selingkuh dengan laki-laki lain? Apa yang Salwa lakukan semasa aku nggak ada? Katakan, Nur!” “Enggak, Mas. Aku nggak bisa ngomong apa-apa ke kamu.” Nur menundukkan kepala. Air mata menggenangi pelupuk matanya. “Emangnya kamu nggak kasian sama aku? Plis, Nur. Ceritain apa yang terjadi.” Nur menarik napas dalam-dalam. Mengumpulkan nyali untuk bicara. “Mas, ujian Tuhan datang untuk manusia kuat sepertimu, jangan lunturkan imanmu meski ada kabar buruk yang mungkin bisa mematahkan hatimu.” Ayub menatap mata Nur yang berkaca-kaca tanpa bicara sepatah kata pun. ”Kudengar ada acara syukuran di rumah teman kuliahmu bernama Nabila, bukankah

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN