48. Pasrah

1101 Kata

Pintu sel terbuka. Kali ini dua orang berseragam masuk, membuat suara berisik. Ayub yang terbaring lemah tidak menghiraukan. Salah seorang membawa sepiring nasi tanpa lauk. Ayub menolak ketika lelaki itu menawarkan makanan yang ia bawa. Lelaki itu menertawakan Ayub. Meludahinya. Lalu lelaki itu marah, mengumpat keras dan menumpahkan makanan itu di kepala Ayub. “Bangun!” teriak salah satu diantara mereka sambil mengetuk lengan Ayub dengan kepalan tangannya. Tubuh Ayub masih terasa sakit sekali. Semuanya linu-linu. Pahanya juga semakin nyeri. Dua polisi itu menarik tangannya hingga ia terpaksa bangkit berdiri. “Kami diperintahkan untuk membawamu. Cepat jalan!” perintah lelaki itu tegas. Saat mereka melepas kedua tangan Ayub, tubuh Ayub yang tidak mendapat sandaran pun

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN