Si mata lebar mendorong kursi yang diduduki Ayub hingga tubuh di atasnya jatuh tersungkur. Kemudian si mata lebar menendang wajah Ayub hingga keluar darah segar dari lubang hidungnya. Si mata lebar membentak dan memaksanya mengatakan siapa saja orang-orang yang terlibat. Lalu memukulnya dengan kepalan tangan. Sakit sekali. Mereka menganggap teroris yang tidak pantas hidup, sampai-sampai memperlakukan Ayub seperti tikus. Kening Ayub sudah lebam. Bibirnya jontor. Kini ia terkulai lemas menahan nyeri. Si mata lebar menarik kerah bajunya hingga tubuhnya perlahan ikut terangkat dan berdiri. Bahunya dihantamkan ke dinding. Mereka tidak bosan berteriak memaksa Ayub bicara. Kepalanya nyut-nyutan menahan rasa sakit. Tak berapa lama kemudian tubuhnya gemetar dan ambruk. Mereka semak