Setelah jauh motor mengendara, Zul meminta berhenti. Ayub menyetandarkan motor tepat di lampu merah. Sekeliling ramai. Trotoar dipadati pejalan kaki. Mobil-mobil mewah di depan berderet panjang menunggu lampu merah berubah hijau. Ayub menoleh ke belakang. Zul sudah tidak ada. Menghilang di hiruk-pikuk sekelilingnya. Entah kapan ia turun dan pergi. Tiba-tiba Ayub teringat Salwa. Ia ingin menelepon untuk memastikan kepergiannya. Tapi ponselnya dibawa Zul. Ia melepas tas. Siapa tahu Zul memasukkan ponsel yang ia pinjamkan ke dalam tas. Belum sempat tas terbuka, tiba-tiba tubuhnya jatuh dari motor saat sebuah benda keras menghunjam tempurung kepala. Arrgkh… kepalanya sakit sekali. Pusing. Seseorang bertubuh tinggi yang mulutnya ditutup masker hitam, merebut ransel dari