Hasrat Terlarang Saudara Tiri

1369 Kata

Hilda berdiri membeku di ambang pintu. Matanya melebar, bibirnya gemetar, suara tercekat di tenggorokan. “Apa yang kalian lakukan?” teriaknya parau, hampir terhenti di setiap suku kata. “Astaga, kalian… gila! Anak-anak tidak tahu malu!” Mikayla langsung menutup dadanya dengan kedua tangan, tubuhnya gemetar hebat. Wajahnya pucat, seolah darahnya lenyap dari kulit. “Bu… ini tidak seperti yang Ibu pikirkan,” suaranya lirih, nyaris tak terdengar. “Tidak seperti yang kupikirkan?” Hilda hampir tersedak oleh amarahnya sendiri. “Aku melihatmu dengan mataku sendiri, Mikayla! Kau, putriku, dengan Arsenio. Setengah telanjang, saling menempel seperti binatang. Apa kau sudah hilang akal?” Mikayla menunduk, napasnya tersengal. Kata-kata ibunya terasa seperti cambuk yang menyayat kulitnya. Arsenio me

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN