Laluna pikir setelah selesai membungkus paket-paket pesanan pelanggannya, pria yang ia tunggu kedatangannya sejak tadi pagi akan sampai di rumahnya lalu menekan bel seperti yang biasanya dilakukan. Namun, sayangnya pemikiran wanita muda itu salah besar karena pada faktanya, sosok yang ditunggunya sedari tadi nggak kunjung tampak batang hidungnya, meskipun lima jam sudah berlalu. Entah sudah berapa kali Laluna melirik ke arah jam dinding yang terpasang di ruang makan. Ia sedang memastikan bahwa nggak ada kekeliruan pada matanya ketika menatap pada penunjuk waktu tersebut. Wanita muda itu sedikit nggak percaya bahwa pria yang mengutus supir pribadinya tadi nggak berniat untuk datang ke rumahnya dan menjelaskan lebih detail mengenai masalah yang sedang melanda hubungan mereka. A—apa itu