Akhirnya ini yang kupilih. Membawa anak-anak pindah. Pergi jauh dari masalah. Bukan maksud menghindar, hanya saja aku tidak ingin terlibat dalam masalah yang lebih besar lagi. Mengetahui putriku jatuh cinta pada suamiku, rasanya hidup ini hancur. Dia yang kuanggap anak kecil, sudah memiliki perasaan itu. Entah apa salah dan dosaku, hingga harus berada di situasi ini. Aku keguguran. Iya, bukan aku yang sengaja menggugurkannya. Tadinya, aku memang berniat melakukan itu. Untuk apa dibesarkan, jika nanti hidupnya tidak akan jauh beda dengan kakak-kakaknya. Untuk menjadi suami dan ayah dari satu orang istri, aku yakin Satya mampu. Namun, untuk dua orang istri, dalam tahap yang sedang kami jalani pun dia sudah gagal. Poligami tidak semudah ucapan. Adil, yang namanya manusia biasa, pasti sul