Bening sudah kembali ke paviliun. Badannya sudah kembali sehat. Pram pun sudah melakukan tes DNA. Sebelum Bening pulang dari rumah sakit, pria itu meminta tolong pada dokter yang menangani Bening untuk mengambil sample darah wanita itu. Tentu saja dokter tidak memberi tahu bahwa darah itu akan digunakan untuk tes DNA. Kata dokter, hasil akan keluar kurang lebih dua hari.
Meskipun dinyatakan sehat, Bening tetap harus banyak istirahat. Ia sedang merebahkan diri di ranjang kamar, saat Suci datang ke paviliun.
"Bagaimana keadaan kamu, Ning?" tanya Suci.
"Mbak," Bening tersenyum. Kemudian ia duduk. "Udah sehat, kok, Mbak."
Suci duduk di tepi ranjang. Ia raih tangan Bening, digenggamnya. Ditatapnya mata kakak madunya itu.
"Di mana Satya?"
"Lagi mandi, Mbak."
"Ehm, aku ... aku hanya ingi
