"Apa maksudnya?" tanya Paulina tegas, matanya bergantian menatap Santoso dan Desswita yang kini berbalik menoleh ke arahnya. "Apa maksudnya, Pah? Hutang apa? Penjara apa?" lanjutnya dengan nada tidak sabaran. Desswita, yang selama ini terkenal dengan ketenangannya, hanya mengangkat bahu kecil dan menjawab datar. "Kamu tanya aja ke Papa kamu ya," ucapnya sebelum melangkah keluar dengan langkah anggun, seolah tidak peduli dengan kehebohan yang baru saja ditinggalkannya. Paulina mengepalkan tangannya, niatnya untuk mengejar Desswita terhenti ketika suara batuk keras terdengar dari arah sofa. Dia menoleh, melihat wajah ayahnya yang terlihat lemah dan menahan rasa sakit. "Papa!" serunya, langsung berlari mendekat. Dia menuangkan air dari teko di meja kecil dan menyerahkan gelas itu ke Santoso