Jagapathi menghela napas panjang, asap rokok tipis mengepul dari tangannya yang menggantung di sisi balkon. Matanya menatap kosong ke arah kota yang dipenuhi lampu-lampu malam, namun pikirannya tidak fokus pada pemandangan itu. Tumpukan berkas menumpuk di meja di belakangnya, beberapa kertas bahkan tampak terserak akibat frustrasi yang mulai merayap dalam dirinya. Di dekatnya, ponsel tergeletak dengan layar yang redup, pemberitahuan panggilan tak terjawab dan pesan-pesan terkirim namun tak terbaca menjadi saksi bisu dari kegelisahannya.
Sudah tiga hari berlalu, dan keberadaan Paulina masih menjadi misteri yang tak terpecahkan. Ayah Paulina juga tidak berada di rumah, sementara penjaga rumah hanya memberikan jawaban singkat bahwa mereka pergi keluar kota tanpa menjelaskan ke mana tujuannya
