Jagapathi mulai menyadari ada yang tidak beres dengan Paulina. Sejak dia mengungkapkan tujuan mereka, kekasihnya itu lebih banyak diam, sesekali melirik keluar jendela dengan wajah murung. Dia tahu Paulina pasti sedang memikirkan sesuatu—dan kali ini bukan soal alis yang tidak simetris.
Sebelum sampai di rumah keluarganya, Jagapathi memutuskan berhenti dulu di rest area. Dia memilih sebuah restoran kecil yang tenang di sudut area, memesan berbagai macam makanan untuk mengalihkan perhatian Paulina. Tetapi meski meja sudah penuh dengan hidangan, Paulina masih saja diam, menatap makanannya dengan pandangan kosong.
“Princess, kamu kenapa sih?” tanya Jagapathi akhirnya, memecah keheningan. Dia menyuapkan sepotong makanan ke mulutnya sambil menatap Paulina lekat-lekat. “Kok murung gitu?”
Paul
