Setelah sampai di Villa milik Abraham Xander dan bermain pasir sambil menikmati matahari terbenam di pantai belakang Villa, ia mengajakku dan Ariella naik ke lantai empat Villa. Aku tidak tahu apa yang ada di lantai empat itu, karena selama aku kenal dengan Abraham aku hanya pernah menginjakkan kaki sampai lantai tiga dan itu adalah kamar Abraham. Dan kali ini ia mengajak kami ke lantai yang belum pernah aku lihat. “Tuan Xander, kita akan kemana?” Aku menoleh pada Abraham yang sedang menggendong Ariella sambil menekan tombol angka 4 di dinding lift. Abraham Xander mengerutkan dahinya seolah tidak puas dengan apa yang aku katakan, “Apa kamu harus memanggilku dengan panggilan formal seperti itu?” “Hehe…lalu aku harus panggil apa? Dari awal aku selalu memanggilmu d