Sebuah Perdebatan.

1506 Kata

Erlangga POV. Jadi kami berkencan dengan pergi ke suatu tempat, di mana kami bisa menemukan bukti bukti itu. "Aku tahu kamu memiliki insting yang kuat tentang Jovan. Tapi terakhir kita ke sini tuh sangat tragis sekali." ujarku. Saat ini kami berdua sudah berada tidak jauh dari kediamannya Jovan. Iya, kami menyelidikinya sampai ke sana. Sinta memaksaku untuk pergi ke sana dan mengambil semua barkot yang dimiliki oleh orang orangnya Jovan, kemudian akan disamakan dengan stick jari yang ia dapatkan di bungkus plastik obat itu. Aku sudah mengatakan berkali kali, kalau cara ini mungkin saja akan membahayakannya. Namun siapa aku yang bisa mengatur seorang Sinta. "Kalau kamu takut, kamu mungkin bisa pulang kembali ke dangerous." kan ... dia ini sungguh keras kepala. Tidak tahu kah kalau aku

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN