"Ternyata seorang Erlangga itu adalah pecundang. Dia memiliki seorang bodyguard perempuan." ledek Morgan. Ia bukan hanya kesal, tapi marah dengan kedatangan gadis bercadar hitam itu. Padahal ia yakin sekali ia akan bisa membunuhnya barusan. "Orang yang baik akan ditolong oleh siapapun, kamu tahu itu kan?" sindir Erlangga. "Kita bahkan belum berkenalan, tapi kamu sudah menyerangku terlebih dahulu. Apa ini namanya? kamu yang seorang pengusaha kaya raya, ternyata tidak memiliki adab yang baik untuk bertemu dengan teman mu." ujar Erlangga. Si gadis bercadar perlahan menarik pedangnya dan menatap Morgan tenang. Lalu ia bergeser berdiri di sampingnya Erlangga. Seolah ia sedang berjaga untuk laki laki itu. Dan seseungguhnya Erlangga merasa amat bahagia saat ini. Dalam artian dimasa lalu ia pasti