Part 8

1471 Kata
“Kejahatan manusia tidak perlu ditutupi hanya karena kamu cinta dengannya. Karena penjara tidak bisa dibayar dengan cinta.” **** Lepas pertemuan dengan Bella dan yang lain. Gya kembali ke rumahnya. Gya tidak menyangka jika Samuel dan Hansuke berada dikediamannya lebih dulu dibandingkan dirinya. Padahal seingat Gya, dirinya lah yang lebih dulu naik taksi. Tapi kenapa dua manusia itu ada di sini? “Kakak pikir kamu pulang dengan Sabrina.” sapaan Andin menyambut Gya yang kini memilih duduk di samping Andin. Gya yakin ponakannya pasti sedang tidur makanya tidak menempeli ibunya. “Tidak. Sabrina sepertinya ada urusan pemotretan. Soalnya dia menghubungiku kalau dia akan terbang ke Indonesia untuk waktu yang tidak bisa ditentukan.” jawaban Gya membuat Samuel menoleh pada Hansuke, sedangkan yang ditatap malah mengangkat bahunya acuh. “Ouhh.. Jadi kenapa kalian berdua ke sini di saat Grady tidak ada?” tanya Andin langsung mengalihkan pertanyaan kepada kedua tamu tidak di undang. Bersembunyi sejauh apa pun Andin pasti akan kalah dengan kekuasaan keluarga Aldebaran. Alangkah baiknya jika dia duduk tenang di sini dan menjelaskan apa yang dia ingat selebihnya biar urusan nanti. “Ah! Tadi kami bertemu Grady. Niatnya mau mengucapkan selamat atas pernikahan kalian dan kedatangan anggota keluarga baru, tapi lelaki itu sepertinya sangat sibuk jadi tidak sempat. Jadi, tujuan kami ke sini deh. So, apa benar kamu di perkosa oleh Grady?” pertanyaan frontal Hansuke membuat Gya menatap sepupu bosnya dengan tatapan tidak percayanya. Bisa-bisanya seorang Hansuke bertanya tanpa memilih kata yang lebih baik? Dasar manusia satu itu! “Aku tidak bisa menjelaskannya sekarang. Karena aku belum menemukan bukti-bukti akan kejadian tiga tahun lalu. Yang hanya bisa aku katakan hanya satu. Seseorang memintaku untuk datang ke club itu untuk menjemput Samuel. Tapi saat tiba di sana, seseorang menyuntikan sesuatu padaku dan aku terbangun dengan keadaan naked bersama Grady. Persis seperti yang kamu dan Hansuke lihat. Jujur aku tidak berniat menghancurkan pernikahan kita, Sam. Semua di luar kendaliku. Bahkan Grady saja selalu merasa bersalah padamu. Dia malu setiap kali berhadapan dengan kamu. Tolong jangan hukum dia. Aku yakin dia tidak salah.” penjelasan Andin membuat semuanya masuk akal saat ini. Bisa saja memang kejadian itu tidak di sengaja. Mungkin ada orang lain yang menjadi dalang kejadian ini. Tapi siapa? “Kakak ingat siapa yang hubungi Kakak terakhir kali?” tanya Gya penasaran. Jika memang keduanya di jebak bukan kah sekarang waktunya untuk mencari kebenarannya? “Sabrina. Dia yang menghubungi Kakak. Tapi jangan ceritakan ini pada Grady, dia sangat mencintai perempuan it—“ “Aku tidak mencintainya. Jadi, Sabrina yang menyuruh kamu untuk datang ke tempat itu?” desak Grady yang masuk ke dalam rumah tanpa permisi dan dudun di samping adiknya dengan wajah dinginnya. Bahkan Grady tidak peduli dengan Samuel dan Hansuke yang ada di rumahnya saat ini. Yang Grady pikirkan adalah nama Sabrina. Nama cinta pertama yang masih tersisa di hatinya. Melihat Sabrina sekarang membuat Grady merasa dia bukanlah Sabrina yang Grady kenal. Dia seperti orang asing yang bertingkah angkuh di saat keadaannya tidak dikatakan tepat untuk menunjukkan keangkuhannya. “Iya, bentar aku ambil ponsel.” mereka menunggu Andin dengan sabar. Sambil perempuan itu muncul membawa ponsel lama milik Andin dan menunjukkan pada mereka semua. “Ternyata Sabrina dalang semua ini? Ini yang dia lakukan padaku juga,” kata Grady menunjukkan pesan dari Sabrina yang tentu saja isinya berbeda. Sabrina Kak!! Tolong aku!! Gya ada di Night Club dan dibawa ke ruangan 04 oleh laki-laki asing. Aku takut dia kenapa-kenapa. Cepat ke sini Kak! Gya jadi teringat perkataan Bella dan Angel tadi. Apa mungkin keduanya sudah tahu perihal ini? Makanya Gya harus berhati-hati dengan sosok Sabrina. “Bukti ini tidak cukup. Kita harus tahu rekaman cctv kejadian di masa lalu,” kata Hansuke sambil mengirimkan pesan Sabrina kepada Grady dan Andin ke anak buahnya yang siaga di tempat mereka. “Benar bukti ini tidak cukup. Sebaiknya untuk berjaga-jaga, kalian harus berpura-pura Sabrina tidak melakukan semua ini sampai bukti kita dapatkan. Bagaimana?” tawar Samuel membuat mereka semua menganggukkan kepalanya. Padahal dalam hati Grady dan Andin, keduanya meminta maaf untuk di ampuni dosa keduanya karena sudah merahasiakan kejadian sesungguhnya. Biarkan saat ini semua mengarah pada Sabrina. Yang terpenting dalang kejadian tiga tahun lalu ditemukan. Supaya mereka bisa memberikan pelajaran pada pelaku tersebut. Samuel tidak semudah itu percaya dengan Andin dan Grady. Bagaimana pun keduanya adalah manusia yang mengkhianati dirinya. Samuel akan mencari tahu kebenarannya perlahan-lahan. Setidaknya hari ini akan menjadi awal permainan Samuel pada Gya Sangster. Gya yang duduk di tempatnya memilih diam. Gya tidak tahu apa yang sebenarnya direncanakan Sabrina. Jika memang Kakak dan Kakak iparnya terjebak oleh permainan Sabrina. Alasannya apa? Kenapa perempuan yang cinta mati dengan Kakaknya mau melakukan perbuatan jahat itu? Pasti ada kejadian yang membuat Sabrina sebenci itu dengan keluarganya bukan? Gya akan mencari tahu semuanya! “Jadi, kita berdamai?” tanya Grady yang dibalas anggukan oleh Samuel. Hansuke yang duduk di samping sepupunya tentu saja tidak mempercayai jawaban Samuel. Samuel bukan orang yang mudah melepaskan para pengkhianat. Samuel pasti merencanakan sesuatu dibalik apa yang terjadi saat ini. Apalagi Samuel tahu jika Sabrina bisa saja andil bagian kejadian di masa lalunya. Tapi, Samuel tidak akan mempercayai keduanya sampai bukti nyata ada di depan matanya. Hansuke pun tidak bisa menyerahkan bukti yang dia terima sekarang kepada mereka semua, sampai mereka semua benar-benar yakin jika dalang kejadian semua ini adalah Sabrina. Sampai waktu itu tiba, Hansuke akan mengeluarkan segala bukti yang dia miliki. “Karena kalian sudah berdamai. Bisakah kalian rahasiakan identitasku?” pertanyaan Gya membuat mereka menoleh pada Gya. “Kenapa kamu merahasiakan identitas kamu?” tanya Hansuke yang merasa apa yang Gya lakukan percuma saja. Karena bagaimana pun semua orang tahunya Grady sebagai bagian Sangster bukan Gya. “Karena aku ingin mencari tahu dalang kematian kedua orang tuaku. Aku sangat yakin mereka tidak meninggal karena kecelakaan. Aku yakin mereka dibunuh.” perkataan Gya membuat Grady menoleh pada adiknya dengan raut wajah penasaran. Bahkan Grady sendiri saja tidak menyadari sejauh ini. Sebab yang ada dipikirannya, kematian kedua orang tuanya disebebkan oleh dirinya. Karena dia mengatakan telah menikahi Andin karena kehamilak perempuan itu. Grady tidak mencurigai siapa pun. Tapi kenapa adiknya bisa berpikir demikian? “Kedua orang tua kita meninggal karena kecelakaan, Gya. Tidak mungkin pembunuhan. Dari mana praduga itu muncul?” tanya Grady pada sang adik yang kini hanya diam dengan pandangan kosong. “Hari kematian Papa dan Mama aku di sekap oleh seseorang dan dia berbicara dengan orang lain seperti ini ‘Aku menculik Gya supaya perempuan itu tidak menuntut untuk dilakukan otopsi setidaknya sampai mereka di makamkan’ benar sekali, aku keluar dari sana ketika Papa dan Mama sudah di makamkan. Jika bukan Aluna dan Bella yang menolongku mungkin aku tidak tahu apakah aku bisa keluar dari sana dalam keadaan baik-baik saja atau tinggal jasad. Dari situ lah aku yakin Mama dan Papa tidak meninggal karena kecelakaan pasti keduanya di bunuh.” Grady beranjak dari tempat duduknya. Lelaki itu mulai mengeluarkan sumpah serapahnya bahkan meminta maaf pada Gya karena belum bisa menjadi kakak yang baik untuknya. Sedangkan di sisi lain. Samuel terdiam kaku ketika mendengar perkataan Gya. Jika Gya di sekap, itu artinya kematian ibunya juga bisa saja bukan sebuah kecelakaan. Jika tebakan Hansuke benar, besar kemungkinan kedua orang tua Gya dan ibunya melakukan pertemuan namun mereka meninggal lepas pertemuan itu. Jika dugannya benar, pasti ada sesuatu yang mereka sembunyikan. Apa perlu Samuel bertanya pada Aldebaran? Sepertinya dia harus melakukan semua ini. “Kenapa kamu bisa di sekap?” tanya Hansuke penasaran. Lelaki itu tahu kejadian kecelakaan besar itu terjadi ketika Gya masih berkuliah di Korea Selatan. Tidak mungkin bukan Gya di sekap tiba-tiba tanpa ada alasan yang jelas? “Perempuan itu. Perempuan itu yang menjebakku.” jawaban Gya mengingat semua kejadian yang tidak mengenakkan itu. “Perempuan? Siapa dia?!” desak Grady membuat Gya menatap manik mata kakaknya. “Mirna. Perempuan itu bernama Mirna. Belum sempat aku meminta penjelasan kabar bunuh dirinya tersebar luas. Aku tidak bisa mendapatkan jawabannya karena kematian perempuan itu.” Sial! Hansuke tidak menyangka jika nama itu yang akan disebutkan oleh Gya. Melihat apa yang terjadi seharian ini, membuat Hansuke mengambil keputusan. Dia akan menggali kembali kejadian masa lalu tanpa sepengetahuan orang lain. Dia akan bekerja sendirian. Sama halnya dengan Hansuke. Samuel meminta sepupunya dan sahabat-sahabatnya membantu dia mencari dalang kematian ibunya. Jika mereka tahu siapa dalangnya makan semua akan mudah. Mereka akan mudah membalaskan semuanya. Masalahnya mereka harus bermain hati-hati jika tidak ingin ada korban selanjutnya. “Kalau begitu mari kita cari dalangnya!” seruan Hansuke membuat mereka menganggukkan kepalanya. Mereka akan bekerja sama mencari penjahat yang bersembunyi entah di mana. Namun bagi Hansuke dan Samuel, mereka harus mencari Giorno dan Sabrina. Mereka berdua pasti kunci dari semua kejadian ini! Lihat saja, Hansuke dan Samuel tidak akan melepaskan mereka nantinya. Samuel dan Hansuke tidak akan membiarkan kebahagiaan untuk keduanya. Lihat saja, Kematian harus dibalas dengan kematian! ****
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN