Part 4

1146 Kata
"Cinta itu datanganya tak diundang, menyelisik ke dalam hati orang-orang yang sepi." **** Malam tiba, bagi Samuel sudah biasa jika orang sepertinya berada di sebuah club malam milik sepupunya. Baru saja tiba, Samuel sudah di sambut dengan beberapa wanita yang mungkin sengaja Hansuke siapkan untuknya malam ini. Ya, sepertinya malam ini akan sangat panjang. Mengingat wanita bernama Gya sudah berhasil membuatnya berpikir tentang wanita itu sejak awal pertemuan mereka tadi. "Sam, Gya." Hansuke datang sambil berbisik padanya. Awalnya Samuel pikir Hansuke bercanda, tapi ternyata tidak! Setan kecil itu tengah duduk di bar bersama sahabatnya dengan sengaja mempertontonkan punggung mulusnya. Sialnya lagi itu membuat adik Samuel bangkit. "Jiah, tergoda. Sepertinya aku sudah kalah telak." ledek Hansuke. "Kamu sebenarnya sudah tahu kan akan kalah telak?! Bawa wanita itu ke sini kalau bisa sama temannya yang sudah mabuk itu. Aku tidak mau tangan lelaki j*****m di sini menyentuhnya. Kalau sampai terjadi, tempat ini aku bakar malam ini!" Samuel menegak habis minumannya sambil mengusir wanita yang akan menghangatkannya malam ini. "Kamu berani ngusir aku?" pertanyaan itu keluar dari mulut wanita seksi yang membuat Hansuke mendengus kesal. Hansuke tahu wanita itu siapa di masa lalunya tapi dia tidak peduli dengan kegilaan wanita itu, akan ada saatnya giliran Hansuke yang bertindak. "Tentu saja dia berani, kamu hanya wanita yang di pakai untuk dia buang sedangkan wanita yang akan duduk di sini akan jadi istrinya!" suara ketus Hansuke membuat wanita itu menatap sinis keduanya. "Lihat saja, akan aku balas kalian berdua!" Tidak peduli akan ancaman receh wanita yang sudah pergi tadi, karena Samuel lebih tertarik dengan ciptaan Tuhan yang begitu sempurna di sana. Samuel pikir Hansuke mudah membawa wanita itu ke hadapannya. Tapi ternyata tidak! Karena gemas dengan wanita itu, alhasil Samuel turun tangan. Lelaki itu melangkah dengan penuh pesonanya membuat siapa saja yang melihatnya akan jatuh hati. Termasuk wanita yang tadi di usir oleh Samuel. Wanita yang berpikir jika wanita yang Samuel peluk dari belakang tubuhnya adalah wanita spesial. Karena Samuel tidak akan turun ke lantai dasar hanya untuk menjemput mangsanya. Jika perkataan pemilik tempat ini benar, itu tandanya wanita itu ancaman untuknya. "Sial! Aku akan merencanakan sesuatu!" Samuel merasakan Gya yang tersentak tatkala tangan kekarnya melingkari tubuh wanita itu. Samuel sudah memberikan kode pada Hansuke untuk membawa sahabatnya lebih dulu ke tempat mereka tadi. "Serius, mau di sini sendirian?" bisik Samuel yang sengaja menggoda wanita di dekapannya saat ini. "Tentu saja! Lagi pula aku datang ke sini hanya menjaga Sabrina bukan untuk minum-minum! Lepas tangan kotormu itu atau ak--" "Atau apa?" Samuel menggoda Gya dengan bibirnya yang mencium punggung terbuka wanita itu. "Lelaki b******k! Lepas! Aku akan ikut ke mana kamu membawa sahabatku! Ingatkan aku untuk memarahi Hansuke, katanya kamu tidak datang ke sini! Dasar lelaki pembohong!" "Kamu biasakan saja bicara non formal padaku, aku menyukainya." Samuel tersenyum puas ketika melihat Gya berjalan sambil menghentak-hentakkan kakinya. Jika wanita itu memiliki kekuatan bisa saja tempat sepupunya sudah hancur olehnya. Tidak mau membuat orang lain mengambil kesempatan, lelaki itu menarik Gya ke dalam dekapannya. Berjalan bersisian, membuat Gya yang sadar menyeletuk dengan kasar, "Ingatkan aku untuk menyemprot mata kamu dengan cairan yang ku bawa setiap harinya." "Hahahaa... akan aku ingatkan." Hansuke tidak peduli dengan sahabat Gya yang terus menyebut nama Grady dengan sebutan b******k. Walau Hansuke tidak asing dengan nama itu. Tapi, Hansuke tidak peduli. Yang ia pedulikan adalah tawa Samuel yang belum pernah dia dengar hampir tiga tahun ini. Tawa yang menghilang bersama jiwa yang pergi mengkhianatinya dulu. "Aduh kayanya aku mencium bau-bau kekalahan. Belum sebulan aja Sam sudah seperti ini," kata Hansuke yang tidak menyadari tatapan menusuk Gya ketika melihat sahabatnya tertidur. Hansuke yang sadar akan tatapan mata Gya langsung mengangkat kedua tangannya seakan Gya adalah seorang polisi. "Sumpah, Gya! Bukan aku pelakunya. Dia habis mengumpati nama lelaki gitu, mungkin mantannya terus tidur." Hansuke melihat tatapan sendu Gya langsung tersadar jika ada yang tidak baik dari wanita di depannya. "You okay?" bukan Hansuke yang bertanya melainkan Samuel. "Oke lah! Memangnya aku kenapa?! Kalian berdua aneh. Bantu aku pindahkan dia ke mobil. Besok kami harus bekerja. Apalagi Bosku itu banyak maunya." mendengar sindiran Gya membuat Samuel mendegus. "Memang itu kewajiban kamu!" Gya tidak peduli jawaban Samuel, apalagi ketika seorang wanita berpakaian minim memeluk Samuel dengan sangat erat seakan lelaki itu miliknya? Heh. Wanita ini tidak tahu siapa Gya. "Pergi sana! Kamu ganggu waktu kami. Kamu tahu tidak aku siapa?!" teriak wanita itu membuat semua mata memandang ke arah mereka. Bahkan Hansuke dan Samuel berusaha membuat semua mata tidak melihatnya, tapi bukan Gya namanya jika tidak membuat keributan. Karena Samuel sudah mencium punggungnya tadi, maka dia akan membalas lelaki itu malam ini juga! "Tentu saja, anda hanya wanita yang di bayar Sam untuk menghangatkan ranjangnya. Ah, aku berterima kasih pada anda karena sudah menggantikan posisi saya sebelumnya. Tapi, sepertinya tidak lagi. Karena aku sudah kembali. Aku tidak akan membiarkan wanita seperti anda dan sejenisnya menyentuh milikku! Bener begitu sayang?" Samuel hanya menganggukkan kepalanya. Dia tidak menyangka jika Gya akan membalasnya seperti ini, jika Gya mengumumkan seperti ini, maka berakhir buruk bagi Samuel! Lelaki itu pasti tidak bisa menggunakan wanita lain lagi. Sebab adik Sam hanya mau Gya seorang. Apalagi melihat wanita itu bersedekap d**a layaknya seorang bos di sini. Membuat Samuel malah menatap d**a wanita itu yang sepertinya akan tumpah. Terkutuklah Gya malam ini! "Lepaskan! Aku tidak akan mau di sentuh oleh wanita seperti kamu. Sadarlah kamu itu hanya salah satu wanita yang aku bayar bukan kekasihku!" pernyataan Samuel membuat wajah wanita itu memarah sedangkan Hansuke sangat bahagia menikmati wajah malu wanita itu. Sepertinya jalan Hansuke untuk wanita itu dipermudah Gya. Ingatkan Hansuke untuk membalas wanita itu. Wanita itu malu. Bahkan kini dia menjadi pembicaraan wanita yang sama denganya. Sebab wanita itu selalu menganggap Samuel kekasihnya karena setiap Samuel ke sini selalu mengikutsertakan dirinya di antara wanita lainnya. Baru saja wanita itu mau menampar wajah Gya. Gya sudah lebih dulu menahan dengan tangannya. Gya tersenyum meremehkan. Tiga tahun membuat wanita itu berubah banyak, dan dia menyukai perubahannya saat ini. Masa lalunya banyak mengajarkan banyak hal. Apalagi menangani wanita di depannya mudah bagi Gya. "Lukai wajahku sedikit saja, kamu akan mati di tanganku. Ingat, aku berada dalam perlindungan Aldebaran." bisikkan Gya membuat wanita itu terdiam kaku. Aldebaran atau ayah dari Samuel bukan orang sembarangan, jika wanita itu dekat dengan Aldebaran maka akan sulit untuk membunuhnya. Dia harus cari tahu bagaimana memisahkan mereka semua! Gya hanya mengada-ngada. Mana mungkin dia dekat dengan Aldebaran yang sangat dia hormati. Yang ada dia malah terjebak dengan anaknya yang bodoh ini, menyebalkan! "Urus wanitamu! Hansuke bantu aku bawa sahabatku." Melihat kepergian Gya bersama sepupunya menarik senyum di wajah Samuel, "Tidak akan aku biarkan kamu lepas setelah kekacauan ini, Nona Gya." sebab Samuel tahu jika Gya adalah godaan yang Tuhan kirim padanya dan dia akan membuat wanita itu jatuh kepelukannya. Atau malah dia yang sudah terjatuh akan pesona setan kecil itu? Sebulan Samuel. Kamu akan menemukan jawabannya dalam sebulan. ***
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN