Arron tak percaya begitu saja dengan jawaban Marta, dia menatap kedua wanita berbeda usia itu dengan tatapan ragu. “Jangan berbohong!” katanya pelan namun tegas. Marta pun tak bisa menjawab lagi, dia melirik pada Emi lalu tertunduk dalam tak berani menjawab lagi. Melihat sikap pelayannya itu, wajah Arron langsung mengeras detik itu juga. “Apa saja yang dia katakan sama kamu?” tanya Arron dengan nafas memburu menahan marah. “Bukan sesuatu hal yang besar, aki tidak apa-apa, Mas, sungguh!” kata Emi memasang wajah serius, dia cemas jika Arron bertindak kasar terhadap Clarissa dan Rianna. “Sayang, kamu itu istriku. Kalau mereka berani bersikap demikian merendahkan seperti itu, artinya mereka tidak menghargai aku juga, dan mereka harus ingat siapa yang paling berkuasa di rumah ini setelah P