*** Dari semua sentuhan yang pernah Oscar lakukan, Beverlyn tahu bahwa yang barusan itu benar-benar yang paling dahsyat. Tubuhnya bergetar hebat, seolah tulang-belulangnya hendak rontok. Napasnya terputus-putus, dadanya naik turun tanpa kendali, dan ia nyaris tak mampu memahami apa yang baru saja menelan seluruh kesadarannya. Perempuan yang belum pernah tahu bagaimana rasanya diperlakukan sedemikian rupa kini hanya bisa terkulai, tak berdaya, antara takut dan candu. Rasa malu sempat mencekiknya. Cairan hangat yang begitu banyak mengalir darinya membuat Beverlyn panik, khawatir kalau itu adalah sesuatu yang memalukan. Wajahnya memanas, bibirnya tergigit, karena ia benar-benar tidak tahu bagaimana harus menanggapi kenyataan itu. Namun, suara lembut Oscar segera menyusup di telinganya, mene