*** “Oscar…” Lucas memanggil pelan putranya yang tampak melangkah cepat menuju teras. Kening pria paruh baya itu berkerut dalam, merasa ada yang janggal. Langkah Oscar terlalu tergesa. Namun, pria itu tidak sedikitpun menoleh. Lucas yakin, barusan putranya pasti mendengar saat ia memanggil. Tapi ia tetap melangkah lurus, seolah tak ingin diganggu siapapun. “Mau pergi ke mana dia buru-buru begitu?” gumam Lucas lirih, matanya tak lepas menatap punggung sang putra yang terus menjauh. Dia penasaran juga, sebab tidak biasanya Oscar mengabaikannya seperti ini. Ia tidak tahu … bahwa barusan, Oscar menangis. Ia tidak tahu … bahwa hati putranya sedang kacau. Lucas hanya menghela napas. Menggelengkan kepala pelan berulang kali. Tak lama, terdengar suara lembut namun tegas dari belakangnya.